Udah pernah baca postingan saya yang
sebelumnya? Tentang Teman yang Aneh? Kalau udah berarti kalian semua akan
mengerti tentang apa yang saya bahas di tulisan ini. Iya ini tentang teman aneh
yang masih dan masih aneh. Di tulisan kemarin saya selalu berusaha untuk
memecahkan teka-teki orang ini. Siapakah dia sebenarnya, jati diri sebenarnya
dari dirinya. Berbagai teori keluar namun berangsur-angsur semua itu
terbantahkan dengan sendirinya. Semua masih menjadi misteri. Penasaran? Iya
itulah kata yang cocok untuk saya selama ini. Kuselipkan doa di setiap Sholat 5
waktu agar Tuhan menunjukan jalan keluar dari semua teka-teki ini. Setelah ada
dua teori atau asumsi yang terbantahkan di tulisan kemarin, akhirnya kali ini
tercetuslah sebuah teori baru tentang orang ini. Sebuah teori yang melewati
berbagai rintangan berdarah-darah, dan akhirnya perjuangan itu membuahkan
hasil. Dengan di bantu teman saya, karena tak memungkinkan otak ini untuk bekerja
sendiri maka dibutuhkan otak lain yang siap untuk membantu. Orang yang punya
otak ini bernama Sohib, teman sekampus juga. Seperti di kartun-kartun luar
negeri. Semua pemeran utama selalu mempunyai partner hebat untuk mendampinginya.
Tengok saja Tintin dengan anjing cerdasnya, ada juga Lucky Luke dengan kuda
jenakanya atau Nobita dengan kucing masa depannya. So.. saya sebagai pemeran
utama di sini, akhirnya menemukan partner hebat di dalam diri Sohib. Partner
yang mirip seperti kartun-kartun di atas.
Perbincangan intens kami lakukan setiap hari untuk membahas masalah ini. Kita selidiki semuanya dengan teliti mulai dari kebiasaan Didik bangun tidur hingga tidur lagi. Mulai dari kebiasaan yang terkecil sampai yang terbesar. Setelah dipilah-pilah dan dijadikan dokumen yang di klasifikasikan menurut bagian-bagiannya. Ketemulah satu dokumen yang kami beri judul Tempe. Ini mungkin sepele, tapi seperti apa kata Sherlock Holmes bahwa, “Sesuatu yang simple itu terkadang lebih menarik dan lebih penting dari sesuatu yang besar”. Berpedoman dari kata-kata tersebut, kami coba menelusuri teka-teki orang ini berdasarkan sebuah barang bukti berupa tempe. Iya kebiasaan makan irit dengan menggunakan tempe. Tempe ini lah yang akhirnya akan menjadi sebuah kepingan puzzle atau kata kunci dari teori yang kami jabarkan. Kita mulai dari apa itu tempe. Tempe adalah makanan khas orang Indonesia yang berasal dari kedelai dan 100% berasal dari tumbuh-tumbuhan. Ini adalah satu kalimat yang sudah menegaskan seperti apa teori kami nantinya.
Siang dan malam makan lauk selalu tempe. Satu kata yang pas adalah VEGETARIAN. Oke step pertama sudah terlewati. Pengertian Vegetarian adalah orang yang selalu menghargai sesama makhluk hidup jadi memakan sesama makhluk hidup tidak akan dilakukan. Makanan utama vegetarian adalah tumbuh-tumbuhaan, selain berkhasiat tinggi juga untuk menghindari makan daging dari makhluk hidup lain. Sedangkan hubungannya dengan tempe adalah makanan ini terbuat dari 100% tumbuh-tumbuhan. Masalah terpecahkan, puzzle pertama terselesaikan. Didik = Vegetarian, “GENIUS”. Langkah selanjutnya adalah kenapa orang ini bisa tersesat di sini, atau apa yang sedang dilakukannya di sini. Lanjut ke dokumen selanjutnya kami menemukan bahwa oramg ini adalah orang yang paling rajin dalam hal puasa. Apakah mungkin ada hubungannya antara Vegetarian dengan rajin puasa. Aha.. ketemu juga. Mungkin orang ini adalah orang yang mempelajari tentang arti dari sebuah kehidupan. Pernahkan kalian melihat sebuah serial TV dulu tentang Biksu yang mengambil kitab ke barat. Nah mungkin orang ini mengambil salah satu pelajaran dari serial TV tersebut dan menerapkannya ke kehidupan sehari-hari. Semua kebaikan-kebaikan dari serial TV tersebut dia resapi dan coba diterapkan di kehidupan nyata. Tapi mungkin karena ilmu orang ini tak terlalu tinggi atau tak terlalu menguasai jadi pelajaran-pelajaran baik dari serial TV tersebut di tafsirkan dengan seenaknya dan diterapkan semaunya sendiri. Misalkan kebiasaan makan tempenya. Mungkin ini lebih mirip ke pengiritan ya kalau dia. Jadi semacam percampuran antara Vegetarian dan penghematan. Atau Vegetarian yang berhemat. Atau mungkin dia mau sok-sok’an meniru pergi ke barat. Kalau di serial TV itu sih niatnya bagus mengambil kitab, tapi kalau Didik ini mau ngapain coba ke barat. Pergi ke Mall aja kadang tersesat lupa jalan pulang, sok-sok’an mau ke barat. Dan ini nih yang paling ditakuti kalau dia benar-benar mau pergi ke barat. Yang paling ditakutkan adalah pas ketemu saya di kampus, dia bilang gini:
“Hei ayo kita pergi ke barat para
manusia”.
“Warung sebelah barat kampus?”.
Didik
merespon dengan, “BUKAAN, kita arungi
dunia ini untuk menemukan arti dari kehidupan yang fana ini. Hei manusia kamu
akan menjadi pelindung dan sekaligus menjadi kakak pertama.”
“Oke guru kita cari adik kedua,
mungkin dia sedang berada disekitar sini”, Kata saya
sambil jalan berdua pergi ke arah Sohib.
Setelah
semua penjelasan di atas, akhirnya kami menemukan jawaban kenapa dia tersesat
di lingkungan kami, atau kenapa dia ditempatkan disini. Mungkin dia adalah
pelurus diantara jalan-jalan yang berkelok. Atau mungkin dia melihat terlalu
banyak kesalahan yang harus dia perbaiki di lingkungan kami. Memberikan teladan
yang baik untuk merubah semua itu. Ketika kami semua tersesat, dia akan
menuntun kami menuju jalan kebenaran. Terpecahkan sudah teka-teki ini. Dia
adalah orang baik yang dikirimkan Tuhan untuk memperbaiki lingkungan kami.
Ketika kami menemukan jalan terjal, dia akan siap membantu.
Tulisan ini kita tutup dengan
kutipan “Isi adalah kosong, kosong adalah isi”. Iya ini adalah salah
satu kata-kata yang sering di ucapkan di serial TV tersebut. Entahlah apa arti
dari kalimat ini. Kami akan coba jelaskan. Yang jelas kata-kata ini sangat simple
tapi menarik. Sebelum menjelaskan, terlebih dahulu kita coba imajinasikan seperti
apakah kalimat ini jika diucapkan oleh Didik. Pasti keren. Misalkan saat ada
teman yang bertengkar, dia melerai dan berkata, “Isi adalah kosong, kosong
adalah isi”. Di jamin pertengkaran tersebut akan terhenti, iya terhenti sejenak
untuk memikirkan arti kata-kata tersebut. Ketika dirasa sudah tak mengerti
pertengkaran akan berlanjut berlanjut. Atau ketika Sohib dengan semangatnya
mengajak Didik untuk makan siang, “Ayo Dik makan siang di warung sebelah
kampus”. Didik nerocos dengan gampangnya,
“Isi itu adalah kosong, kosong itu adalah isi Hib” *sambil ngelus-ngelus perut. Atau mungkin ketika Ibu Dosen
bertanya ke Didik kenapa kertas ujiannya tak di isi. Didik berkata dengan wajah
kesuci-sucian, ”ISI ADALAH KOSONG, KOSONG ADALAH ISI.. INGAT ITU BU”. Lupakan,
kita beranjak ke arti dari kalimat tersebut. Sekedar menterjemahkan arti kata
ini, mungkin kata-kata ini bermakna “Sesuatu
yang berilmu tapi disertai dengan kesombongan tak akan bermakna apa-apa, sedangkan
sesuatu yang meskipun tak terlalu berilmu tapi disertai dengan kerendahan hati
maka itu akan bermakna lebih”. Entah ini benar atau salah terjemahkan
sendiri, yang jelas pesan saya cuma satu. “ISI ADALAH KOSONG, KOSONG ADALAH ISI”.
Komentar
Posting Komentar