Hari
ini terasa sangat menyebalkan. Bangun dengan raut muka yang terkantuk-kantuk,
hingga telat datang ke kampus. Semua seperti berantakan dan tak teratur.
Mungkin ini semua karena tidur yang terlalu larut malam.
Jam
menunjukkan pukul 24.00 WIB lewat, dan mata masih berusaha untuk menutup
kelopaknya. “Hey fuck off, enyahlah dari sini”, mungkin itu yang saya katakan
dalam diri saya. Bukan objeknya yang ingin saya buang, hanya permasalahannya
yang ingin saya enyahkan. Otak berpikir dengan keras tentang apa yang ada di
dalam hati. Perasaan emang kadang sulit untuk dibohongi, terkadang menyenangkan
dan terkadang menyakitkan. Mungkin waktunya yang tidak tepat ataukah saya yang
terlalu terburu-buru. Terlanjur, semua sudah terlanjur basah. Dan terkadang ketika semua berjalan tidak
sesuai dengan yang kita harapkan, akan muncul pertanyaan kecil seperti, “Bolehkah mengulang dari awal?”.
Pernyataan bodoh yang hanya sebatas imajinasi untuk meredam semuanya. Apa
salahnya serius, jika emang itu sulit dihilangkan bukankah itu sudah resikonya.
Play
musik. Tangan memegang HP dengan diiringi musik-musik pilihan. Setiap musik
saya artikan liriknya, berharap ada suatu lagu yang cocok dengan apa yang saya
rasakan. Ada sekitar 100 lebih musik dalam playlist, tak terlalu ribet untuk
mengartikannya semua. Tak seribet masalah yang sulit diartikan oleh diri saya sendiri.
Dengan selimut yang menutupi sekujur badan, lagu mulai meresap ke dalam kepala.
Tak terasa malam sudah terlalu larut untuk dirasakan, tapi entah bagaimana
sulit untuk memejamkannya. Satu-satunya cara adalah dengan memaksa. Bangun
pukul 05.00 WIB pagi, menyempatkan untuk berdoa sesaat dan lanjut untuk berhibernasi
lagi. Mungkin itulah yang menyebabkan keesokan harinya bangun dengan
terkantuk-kantuk.
Oke
kencangkan tali sepatu, hari ini sudah terlalu telat untuk berangkat ke kampus.
Sampai di kelas ruangan sudah terisi penuh. Masuk dengan sedikit alasan yang
berbelit-belit, lalu mengikuti pelajaran. Membuka buku dan menaruh pensil,
pulpen dan penghapus di atas buku tersebut. Tangan mulai bergerak untuk
menggambar sesuatu, gambar yang berciri khas bibir tersenyum, rambut panjang
yang indah dan tatapan mata tajam seakan ingin ditatap oleh semua orang.
Disampingnya muncul sesosok gambar yang berciri khas muka terlalu berharap,
dengan tinggi badan yang pas-pas an, berdandan seadanya, terlihat kurus serta
kulit yang tak terlalu bercahaya. 3 sampai 4 mata kuliah diisi dengan
kegiatan-kegiatan menggambar suatu objek yang berasal dari dalam imajinasi
kepala. Dengan sedikit diisi canda tawa bersama kawan-kawan menggambar terus
dilakukan. Mungkin lebih dari 4 atau 5 yang sudah diselesaikan, semuanya sama
hanya sebatas ekspresi yang berbeda-beda. Waktu berlalu dengan cepat, sinar
matahari mulai berubah kekuning-kuningan. Saya masih terjerembap di dalam
lingkungan kampus dengan duduk-duduk di taman. Sedikit melepas lelah bersama
teman, teman-teman seperjuangan. Berlanjut untuk pulang sejenak ke rumah,
mengistirahatkan badan.
Malam
terasa dingin dan angin bertiup dengan kencang, namun cuaca cukup cerah hari
ini. Keluar bepergian adalah satu-satunya cara untuk mengisi waktu luang. Atau
bisa juga sebagai pelarian atas semua beban yang sudah bergejolak. Beberapa jam
berlalu dan tiba waktunya untuk bepergian menuju ke rumah lagi. Setibanya di
tempat, jari tangan mulai memutar keran air menunggu jatuhnya air ke telapak
tangan. Ada suatu doa yang ingin saya sampaikan ke Tuhan, siapa lagi yang akan
menolong kalau bukan Tuhan. Setiap perkataan mengandung pesan, dari mulai untuk
orang tua, keluarga, teman-teman, seseorang, masa depan dan harapan. Semuanya dikirim
menuju ke Sang Pencipta alam.
Setelah
dirasa cukup lengkap, barulah menuju ke kasur tempat peristirahatan. Sedikit
lelah, namun perasaan tak pernah lelah untuk memikirkan seseorang. Membayangkan
betapa indahnya seseorang tersebut, tak terlalu peduli tentang realita yang
terjadi sebenarnya. Ini hanya sebatas impian. Dan tak terasa jam berdetak dengan
cepat lalu jarum pendek menunjukkan pukul 24.00 WIB lewat. Keesokan paginya?
Hari
ini terasa sangat menyebalkan. Bangun dengan raut muka yang terkantuk-kantuk,
hingga telat datang ke kampus. Semua seperti berantakan dan tak teratur.
Mungkin ini semua karena tidur yang terlalu larut malam.
Komentar
Posting Komentar