Selalu
ada hikmah di balik semua kegagalan, MUNGKIN. Lalu bisa dikatakan berangsur-angsur
semua membaik dengan sendirinya. Tak terasa semua kembali seperti semula. Kembali
menjadi sampah yang tak terikat dengan harapan-harapan asmara. Makan dengan
kenyang, minum dengan tenang, membaca komik, main game, mandi dengan segar dll.
Menyenangkan sih tanpa ada beban yang dipikirkan lagi, mungkin bebannya hanya
sebatas apakah yang akan di makan pada besok pagi hari? Atau nanti malam makan
pakai mie instan ataukah gorengan? Tak terlalu ribet emang, namun seperti ada
yang kosong dari keseharian-keseharian tersebut. Ada yang hilang, ada yang
kurang. Seperti misalnya ketegangan dan tantangan. Tak ada lagi hari dimana
kita melihat HP hanya untuk melihat adakah pesan masuk di dalamnya, meskipun
akhirnya tak ada. Tak ada lagi momen-momen canggung atau malu-maluin. Tak ada
lagi suasana dimana kita merasa sedih akan seseorang. Atau mungkin merasa
kangen dengan sifat kecemburuan yang sudah tidak muncul lagi. Semuanya hilang
musnah sudah.
Mencari
lagi? Mau mencari lagi? Ataukah mencari lagi? Cukup sudah terlalu lelah. Untuk
sementara ini mungkin belum, niatnya sih seperti itu. Tapi apa daya jatuh hati
emang kadang tak pernah terencana dan datang secara tiba-tiba. Kita tak pernah
tahu kapan dan dengan siapa perasaan tersebut berlabuh. Meskipun sekuat tenaga
menolaknya, jika Tuhan sudah berkehendak mau gimana lagi coba. Terima dan
syukuri saja, mungkin ini berkah atau hadiah dari Tuhan untuk kita nikmati.
Berakhir baik maupun buruk itu bodo amat, karena Tuhan selalu sayang umatnya.
Umatnya yang selalu menjalankan perintah-NYA, kalau yang belum menjalankan
perintah-NYA ya tunggu antrean terakhirlah.
“Orang
ini”. Siapakah orang ini? Bisa teman SMA, bisa teman kuliah, bisa teman main,
bisa teman lain-lain. Lebih baik kita samarkan saja untuk menghindari rasa malu
saya ketika orang ini membaca tulisan ini. Emang orangnya bakal ngebaca tulisan
seperti ini? Berharap bolehkan. Lalu kenapa dengan orang ini? Alasannya karena
orang ini berada diurutan keempat dari susunan kado yang Tuhan berikan kepada
saya. Ini pertama kalinya saya mencoba untuk tidak jatuh hati pada seseorang,
dan akhirnya jatuh hati. BODOH. Alasannya banyak sih, karena bla.. bla.. bla..
atau karena bla.. bla.. bla.. dan juga karena bla.. bla.. bla... Jika
ditelusuri ini semua berawal dari kekaguman sekitar 4 tahun yang lalu dan
akhirnya saya berusaha menjaga diri agar tak terjatuh hati padanya. Selama itu
membentengi diri, bagaikan tahanan penjara yang mengurung diri di sel tahanan
sementara masa hukumannya sudah selesai. Selama itu sikap terjaga, berhati-hati
dalam bertatap muka, berhati-hati saat saling memandang, berhati-hati ketika
suara bersahutan bersama. Selama itu berusaha menahan, akhirnya semuanya luluh
lantah. Tak ada lagi benteng kuat yang dulu membendung semuanya. Semua terjadi
begitu saja, dan jatuh hati itu datang kembali. Sedikit pesan untuk kamu, “Percayalah ada
lukisan dirimu disetiap menjelang tidurku, cuman sayang itu malah membuatku
tidak bisa tidur. Karena ketika aku tertidur, aku takut kehilangan lukisan
tentang dirimu”. Yeah alay!
Sederhana
sih apa yang saya inginkan. Saya hanya berharap suatu saat ada kesempatan untuk
mengungkapkannya. Tak terlalu penting suara apa yang akan keluar darinya. Bagi
saya bisa jatuh hati itu sudah lebih dari cukup, sangat-sangat membahagiakan.
Bahagia sekali ketika selalu memikirkannya disetiap saat atau ketika menyebut
namanya dalam doa. Hanya saja, jika semua ini terasa sangat mengganggu maka
katakanlah. Maaf karena sudah jatuh hati padamu. Cukup katakan pergi, maka saya
akan pergi dan menjauh. Jika emang itu yang terjadi, mungkin sesegera mungkin
saya akan membeli teropong NASA dan membawanya ke bulan. Melihatmu dari sana
mungkin akan lebih tenang tanpa mengganggumu. Terima kasih Tuhan atas kado
manis yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan terima kasih juga untukmu yang
sudah menjadi orang yang sangat spesial. Ingatlah disaat kamu merasa sedih dan
kesepian, lihatlah ke atas langit. Ada orang idiot yang meneropongmu dari bulan
berharap melihatmu selalu tersenyum bahagia.
Komentar
Posting Komentar