Berapa buku komik yang sudah kamu baca hari ini? Sudah adakah superhero yang cocok dengan apa yang kamu inginkan? Jangan kamu bolak balik saja sampulnya, itu hanya akan menegaskan apa yang kamu cari. “Pahlawan dan Monster.”
Tak sedikit kucari tahu apa itu kemauanmu, siapa tahu ada lubang kecil yang bisa ku endus. Sulit tapi, syaratnya terlalu berat untuk lulusan S1 seperti aku ini. Apalah dayaku yang tak punya skill apapun, bahkan untuk menyamai hobimu yang suka memotret saja aku tak sanggup. Dan kamu berhak tahu, bahwa aku bukanlah Peter Parker. Aku tak terbiasa mempunyai dua kehidupan dalam satu kemasan. Coba lihat apa yang kukalungkan dileherku! Lebih sering dasi kantor kusutku daripada kamera Canon klasik seperti punyamu itu. Selebihnya kuhabiskan waktu malamku dengan menonton TV di sofa pemberian kakekku, daripada memanjat-manjat dinding atau mengejar-ngejar penjahat dengan bergelantungan di atap gedung. Itu terlalu beresiko bagi orang yang memiliki kerapuhan tulang sepertiku. Mau aku jadi wartawan? males ah. Rambut depanku gak bisa melengkung, padahal setiap hari sudah kugosok dengan pomade level hard lho. Tapi tetep saja enggak bisa terlihat klimis. Jangan berharap juga baju dalemku ada lambang berbentuk “S” nya dengan gaya tulisan “Times New Roman”, karena pakai baju dalem saja aku jarang. Kamu tahu sendiri, baju-bajuku adalah kepunyaan tetangga yang lupa takku kembalikan. Atau bisa jadi pinjaman dari tetangga tanpa sepengetahuan mereka. Yang mana ya, aku sendiri juga lupa, mungkin kedua-duanya bisa benar. Jadi, setelah dipikir-pikir gimana ya enaknya. Kalau misalnya pakai baju item dari logam lentur, terus suara agak dibuat serak-serak keren gak sih? Tapi saham-saham perusahaan di kota Gotham sudah enggak ada yang dijual, bagaimana nanti aku membiayai proyek alat-alat canggihku? PUSING DEH.
Oke, sudah selesaikah baca komiknya? Jadi mana ini yang kamu pilih? Jangan lama-lama ya, aku sudah menunggumu diteras rumah daritadi. Jangan kecewakan aku, meskipun aku akan tetap tertawa jikalau kamu sakiti. Iya ini aku, sana ambil topi bundarmu dan ikutlah aku. Seluruh penduduk Gotham sudah kangen dengan aksi-aksi gilaku. Dan aku mau, kamu jadi orang pertama yang tertawa bersamaku, ketika kupukul wajah Bruce Wayne tepat di bagian hidungnya. Kuy lah beb!
***
Komentar
Posting Komentar